Investasi Kripto vs Saham? Lebih Untung Mana?

Investasi Kripto vs Saham? Lebih Untung Mana?

Investasi Kripto vs Saham? Lebih Untung Mana? – Dimasa kini, investasi menjadi salah satu kebutuhan primer dan menjadi gaya hidup. Dengan berinvestasi, akan memungkinkan anda memiliki pendapatan tambahan dari beragam aset. Investasi juga memudahkan anda untuk mempertahankan nilai valuasi aset dari inflasi.

Kini terdapat beragam aset investasi, aset kripto menjadi salah satu pilihan yang menarik dimasa kini. Potensi keuntungan menjadi salah satu alasan aset kripto menjadi pilihan investasi diluar saham, emas dan properti.  Jika dibandingkan dari segi popularitas, investasi aset kripto mungkin masih kalah dengan saham. Namun seiring berijalannya waktu, meningkatnya pula nilai Bitcoin dan minat masyarakat ini menjadikan investasi aset kripto semakin dilirik.

Sejarah Investasi Aset Kripto

Investasi aset kripto diawali peluncuran Bitcoin Pada 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Kemuculan Bitcoin kemudian disusul oleh berbagai aset kripto lainnya seperti Litecoin (hardfork Bitcoin) dan Swiftcoin.

Platform Exchange aset kripto pertama adalah MT.Gox, merupakan platform dari Tokyo yang beroprasi antara tahun 2010 hingga 2014. Sepanjang masa oprasionalnya, MT.Gox menangani 70% transaksi investasi dan trading di seluruh dunia. MT.Gox bahkan sempat menjadi leader platform exchange dan perantara transaksi Bitcoin terbesar di dunia.

Seperti yang kita ketahui, beberapa aset kripto yang paling popular antara lain adalah Bitcoin, Ethereum dan Litecoin. Aset kripto ini bisa digunakan untuk berinteraksi ataupun berinvestasi virtual dalam jaringan internet. Berbeda dengan saham bisa mendapat keuntungan dari capital gain dan dividen. Pada kripto, pemilik aset akan mendapat keuntungan dari profit trading dan pendapatan dari proyek-proyek yang dikerjakan menggunakan cryptocurrency tersebut.

Untuk memulai berinvestasi kripto, anda dapat menggunakan berbagai platform digital yang tersedia. Di Indonesia, platfom yang berhubungan dengan aset kripto mendaftarkan diri ke Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Sejarah Investasi Saham

Saham merupakan dokumen yang dapat menunjukan bahea seseorang atau koorporasi memiliki kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki oleh investor, maka persentase kepemilikannya akan semakin besar. Para pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk dividen disetiap perodenya dan capital gain.

Untuk mulai berinvestasi saham, anda perlu mendaftarkan diri ke platform yang sudah terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika sudah mendaftar, maka anda akan dapat mengakses semua informasi mengenai pasar modal melalui aplikasi yang telah disiapkan oleh platform yang anda pilih. Saat memulai transaksi jual-beli, anda harus membeli minimal sebanyak 1 lot atau 100 lembar saham.

Investasi permodalan dalam bentuk saham sendiri mempunyai sejarah yang tentunya lebih panjang dibandingkan kripto. Diawali pada tahun 1300an di Venesia, para pemberi pinjaman uang di Eropa memperdagangkan sekuritas pada masyarakat. Ini dilakukan bertujuan untuk menurunkan resiko dari pinjaman dan bunga tinggi.

Pada tahun 1513, Belgia meluncurkan bursa efek di Antwerp. Dibuat sebagai tempat bertemunya pialang dan pemberi pinjaman untuk kebutuhan bisnis, pemerintahan, dan utang-piutang individu. Kemitraanya berbentuk bisnis dan permodalan dengan imbal hasil berupa pendapatan. Namun, belum ada bentuk resmi yang bisa dipindahtangankan. Seiring berjalannya waktu, system permodalan mengalami revolusi sesuai dengan kebutuhan pasar.

Bursa saham resmi untuk pertama kali dibentuk di Amsterdam, Belanda pada tahun 1602. Didirikan oleh Dutch East India Company (Verenigde Oostindische Compagnie) atau dikenal sebagai VOC. Amsterdam Stock Exchange merupakan bursa efek tertua, sekaligus yang pertama memperdagangkan saham dan obligasi secara resmi di dunia.

Investasi Kripto vs Investasi Saham  

Resmi Diizinkan di Indonesia, Begini Cara Trading Bitcoin Yang Legal!
Ilustrasi Trading Bitcoin | Image Source : Shutterstock.com

Masing-masing investasi memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri bagi para pemilik dan penggunanya. Maka dari itu, berikut kami akan berikan beberapa kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis investasi diatas :

Investasi Aset Kripto

Kelebihan :

  • Harga yang berpotensi meningkat tinggi dimasa mendatang
  • Biaya transaksi relative rendah
  • Investor yang relative masih sedikit
  • Tidak adanya pihak ketiga yang mengatur transaksi untuk memanipulasi data
  • Bisa digunakan untuk transaksi di luar negeri
  • Harga meningkat di tengah kondisi pandemi

Kekurangan :

  • Resiko legalitas : Regulasi dan peraturan pemerintah yang berlaku di suatu wilayah
  • Resiko likuiditas : Kemudahan aset kripto dalam memperjual-belikan dan konversi ke valuta lainnya
  • Resiko pasar : Harga jual beli aset di bursa perdagangan
  • Resiko operasional : Kendala teknis yang terjadi di platform exchange yang digunakan
  • Resiko serangan siber : Tindak pencurian aset kripto

Investasi Saham

Kelebihan :

  • Regulasi dan aturan yang jelas
  • Pilihan industry emiten yang bervariasi
  • Mendapatkan dividen secara rutin setiap periode
  • Memiliki hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
  • Aman dari tindak pencurian aset

Kekurangan :

  • Resiko pasar : Fluktuasi harga yang terjadi di pasar modal akibat berbagai faktor. Seperti sentiment public, nilai tukar mata uang asing, suku bunga, pandemi dan komoditas.
  • Resiko suspense : Pemberhentian transaksi perdagangan akibat faktor tertentu.
  • Resiko delisting : Hilangnya daftar nama sebuah perusahaan dalam pasat perdagangan akibat faktor tertentu.
  • Resiko dividen : Pembagian keuntungan yang bisa saja tidak diberikan karena faktor tertentu.
  • Resiko keamanan : Kondisi keamanan dan politik sebuah negara tempat anda berinvestasi.

Dari poin-poin diatas, anda bisa mengetahui bahwa disetiap jenis investasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu, anda diharapkan dapat mengatur strategi semaksimal mungkin agar resiko dapat diminimalisir.

Lalu, Mana yang Lebih Menguntungkan?.

Sesungguhnya, tidak ada hal pasti yang bisa menentukan bahwa kripto atau saham akan dapat lebih menguntungkan. Ada beragam variable yang harus anda perhatikan dan kriteria yang bisa anda jadikan panduan dalam memilih instrument investasi dan membuat strategi yang tepat. Semua keputusan ada di tangan anda tergantung pada prefensi anda.

Sekian artikel tentang Investasi Kripto vs Saham? Lebih Untung Mana?. Semoga bermanfaat dan dapat membantu anda yang sedang berkeinginan untuk melakukan investasi