Apa itu Altcoin? Simak Pengertian, Jenis dan Cara Miningnya Disini!

Apa itu Altcoin? Simak Pengertian, Jenis dan Cara Miningnya Disini!

Apa itu Altcoin? Simak Pengertian, Jenis dan Cara Miningnya Disini! – Selama ini tentunya anda hanya mengenal Bitcoin yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Namun, baru-baru ini ada nama baru yang diperbincangkan di dunia kripto, ialah Altcoin. Mungkin anda penasaran tentang hal satu ini, maka dari itu kita akan membahasnya saat ini. Yuk simak pengertian, jenis dan cara mining dari Altcoin ini.

Apa itu Altcoin?

Altcoin merupakan sebutan bagi seluruh aset kripto selain bitcoin, dengan kata Alt yang mempunyai arti “Alternatif”. Mirip dengan Bitcoin, anda dapat memperjual-belikan Altcoin dan menghasilkan keuntungan. Saat ini, ada lebih dari 5 ribu Altcoin di pasar aset kripto. Pada April 2020, volume perdagangan Altcoin ini mencapai 35% dari kapitalis pasar perdagangan aset digital. Maka dari itu, Altcoin menjadi pilihan yang menarik bagi banyak Trader.

Contoh Altcoin

Apa itu Altcoin? Simak Pengertian, Jenis dan Cara Miningnya Disini!
Ilustrasi Altcoin | Image Source : Shutterstock.com

Setelah mengetahui pengertian Altcoin, selanjutnya anda juga harus mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jenis ini. Setiap Altcoin memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan yang menarik adalah adanya beberapa bahkan memiliki cara kerja yang serupa dengan Bitcoin. Untuk itu, yuk kenali beberapa Altcoin paling terkenal dan memeplajarinya lebih lanjut.

1. Ethereum (ETH)

Ethereum didirikan oleh Vitalik Buterin, seorang programmer jenius berdarah Kanada-Rusia. Dilansir dari Coindesk, Pria yang lahir di Moskow pada 1994 ini pernah menjadi co-founder Bitcoin Megazine pada 2012. Buterin mengembangkan Ethereum yang akhirnya pada 2014 mendapatkan sokongan dana dari Thiel Fellowship.

Apa itu Ethereum? Ialah salah satu aset digital terpopuler kedua setelah Bitcoin berdasarkan kapitalisasi pasar. ETH dibuat pada 2015 dengan tujuan yang berbeda dengan Bitcoin. Alih-alih didesain sebagai alat pembayaran, Ethereum diciptakan sebagai layanan Open Source yang menggunakan teknologi Blockchain.

Didesain dengan bahasa pemrograman khusus yang memungkinkan developer untuk membangun dan menjalankan aplikasi terdistribusi. Hal ini tentunya akan memungkikan Ethereum memfasilitasi transaksi jual-beli sekaligus ruang bagi pengembang token tanpa campur tangan oleh pihak ketiga.

Dalam jaringan Ethereum, terdapat Aplikasi Terdesentralisasi (DApps) dan Smart Contract yang berguna untuk menjalankan program secara otomatis ketika persyaratan tertentu telah terpenuhi. Smart Contract dibangun dan dijalankan untuk menghindari penipuan, kendali atau gangguan dari pihak ketiga, keterlambatan, atau penundaan. Aplikasi pada Ethereum bekerja pada token kriptografi spesifik platform yang disebut Ether.

Etherium menurut kegunaannya dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti kodifikasi, mendesentralisasi, mengamankan dan memperjual-belikan apa saja. Dalam transaksi jual-beli, terutama pada penjualan produk dengan nominal yang tinggi, kerap memunculkan khawatir. Apakah si penjual mempunyai niat murni untuk bertransaksi atau tidak. Terlebih jika penjualan property dilakukan secara remote dari lokasi yang berbeda.

Tentunya saja penjual bisa tidak yakin terhadap pembelinya, begitupula sebaliknya. Maka dari itu, penjual dan pembeli tentunya membutuhkan perantara terpercaya untuk meperlancar transaksi jual-beli. Dengan menggunakan jaringan Ethereum, penjual dan pembeli tentunya dapat menggunakan Smart Contract.

Disini, pembeli dan penjual bisa meminta pengembang untuk menyiapkan syarat dan ketentuan untuk menjelaskan Smart Contract. Saat pembeli melakukan pengiriman dana ke Wallet penjual, maka penjual akan menyiapkan kontrak. Smart Contract akan mengumpulan seluruh data dan menjalankan transaksi ke dua belah pihak.

2. Ripple (XRP)

Ripple (XRP) merupakan sebuah nama platform dan token. Mewakili seluruh nilai transfer yang terjadi di jaringan RIplle. Berbeda dengan Bitcoin dan Ethereum yang melakukan desentralisasi, sedangkan XRP menganut paham sentralisasi. Meskipun sama-sama uang digital, namun Ripple dan Bitcoin memiliki tujan yang cenderung berbeda. Bitcoin didesain sebagai mata uang digital yang berfokus pada pembayaran barang dan jasa. Sedangkan Ripple diciptakan sebagai payment settling atau peyelesaian pembayaran. Misalnya pengiriman dan penukaran mata uang lintas batas.

Awal diciptakannya untuk industry keuangan, terutama perbankan yang kerap kali mengalami masalah penundaan pengiriman dana. Kehadiran Ripple diharapkan mampu meminimalisir biaya dan waktu transaksi. Dimasa mendatang, Ripple dengan XRP miliknya bahkan diprediksi akan menguasai transaksi international. Selain memiliki perbedaan tujuan, cara untuk mendaparkan Ripple tentunya tak sama dengan Bitcoin. Dalam Bitcoin dikelan sebagai ativitas Mining (menambang), melainkan di Ripple dicetak oleh perusahaan Ripple. Jumlah tokennyapun ditentukan serta dibatasi oleh perusahaan pembuatnya.

3. Litecoin (LTC)

Litecoin (LTC) merupakan aset kripto yang diciptakan oleh seorang mantan insinyur di Google, ialah Charlie Lee. Diluncurkan pada Oktober 2011 dan koin ini menjadi salah satu aset digital tertua di dunia cryptocurrency. Memiliki cara kerja yang hampir mirip dengan Bitcoin. Hal ini disebabkan karena Lite coin merupakan hard fork dari blockchain Bitcoin itu sendiri.

Pada kasus Litecoin, ketika penambang dari blockchain proof to work tidak menyetujui pembaruan, maka pembaruan menjadi fork. Sementara yang tidak melakukan update akan menambang yang asli. Kendati serupa, BTC dan LTC tentunya merupakan entitas aset digital yang berbeda. Perbedaan utama LTC dan BTC adalah bahwa pada blok baru Litecoin dibuat jauh lebih cepat daripada Bitcoin. Proses pembuatan blok Bitcoin biasanya memakan waktu kurang lebih 10 menit, lebih lama dari Litecoin yang hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2,5 menit saja.

Ukuran blok LTC juga lebih besar daripada BTC, akan tetapi dari segi persediaan, naik LTC maupun BTC memiliki jumlah yang terbatas. BTC memiliki jumlah maksimum 21 juta, semetara LTC memiliki persediaan terbatas sebanyak 84 juta koin.

4. Bitcoin Cash (BCH)

Altcoin hasi hard fork dari blockchain Bitcoin, hampir sama seperti Litecoin. Gagasan proyek BCH muncul dari penambang dan pengembang Bitcoin yang memiliki kepedulian tentang skalabilitas dan kecepatan. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna, Btcoin akan mengalami transaksi yang tentunya akan lebih banyak dimasa depan. Maka dari itu untuk mengatasinya, developer dan miner mencetuskan Bitcoin Cash.

Hard fork merupakan pembaruan software yang dilakukan dalam jaringan blockchain. Hard fork akan membuat sistem baru menjadi tidak kompatibel dengan protocol blockchain sebelumnya. Sehingga jaringan menjadi terpisah dua dan berjalan secara pararel dalam waktu yang bersamaan.

Perbedaan utama Bitcoin dengan Bitcoin Cash dapat dilihat dari ukuran blok yang lebih besar. Sehingga transaksi yang dapat diselesaikan dalam jaringan ini lebih banyak, fleksibel dan lebih cepat. Namun, transaksi yang cepat dan biaya pemrosesan yang lebih rendah membuat kebanyakan orang berfikir tingkat keamanan  BCH lebih lemah. Meski begitu, dari segi kapasitas Bitcoin Cash berada di peringkat ke-12 Coinmarketcap. Posisi tersebut menunjukan bahwa dukungan pasar dan volume perdagangan BCH cukup besar.

Mining Altcoin

Apa itu Altcoin? Simak Pengertian, Jenis dan Cara Miningnya Disini!
Ripple | Image Source : Shutterstock.com

Mining merupakan proses penambangan yang dilakukan dengan menyelesaikan oprasi matematis rumit yang disiapkan oleh blockchain. Perlu anda ketahui bahwa tidak semua Altcoin dapat ditambang. Bisa atau tidak ditambang dilihat dari cara aset kripto tersebut dibentuk. Contoh Altcoin yang bisa ditambang adalah Etherium dan Litecoin. Sementara yang lainnya, seperti Ripple IOTA dan Cardano adalah beberpa aset kripto yang tidak dapat ditambang, melainkan hanya bisa dicetak.

Trading Bitcoin dan Altcoin

  1. Jika anda berkeinginan membeli aset digital, maka belilah ketika harga sedang rendah. Jangan membeli kripto ketika harga sedang melambung tinggi.
  2. Bila anda ingin mendapatkan keuntungan yang terbilang besar, maka jangan menaruh seluruh modal pada satu aset digital saja. Ini dikarenakan resiko kehilangan akan jadi jauh lebih besar.
  3. Jangan berharap terlalu besar terhadap aset kripto anda. Ketika mengambil profit, anda bisa mengambil hanya 10-20 persen dari total aset yang anda miliki. Keuntungan yang anda peroleh memang tidak terlalu besar Namun, sedikit demi sedikit, tentunya lama kelamaan akan menjadi bukit. Mak dari itu, ada baiknya anda sabar, karena sabar merupakan kunci dari keberhasilan.

Jenis-jenis Wallet Altcoin dan Bitcoin

1. Online Wallet

Online wallet merupakan wallet yang tidak menyimpan kunci karena kunci tersebut di-generate dan dikelola serta disimpan oleh penyedia online wallet. Untuk mendapatkan, anda perlu mendaftar dan mengakses sistem penyedia wallet tersebut. Pada jenis ini, pengguna dapat melakukan transaksi secara off-chain. Transaksi off-chain maksudanya adalah transaksi yang hanya bisa terjadi pada tingkat database saja, sehingga lebih efisien.

Kekurangan dari wallet ini adalah keamanan. Online wallet dianggap less secure dibandingkan transaksi on-chain, karena tidak tercatat di blockchain dan bergantung pada keamanan sistem penyedia online wallet.

2. Mobile/Browser Wallet

Mobile wallet merupakan aplikasi wallet yang digunakan untuk mengakses jaringan blockchain secara langsung dengan menggunakan kunci oleh penggunanya. Pada wallet jenis ini, pengguna dapat mengecek saldo, menyimpan nomor rekening penerima kripto, dan melakukan transfer aset ke wallet lain. Seluruh transaksi dalam browser wallet dapat dilacak pada blockhain.

3. Cold Wallet

Merupakan wallet khusus yang digunakan untuk menyimpan kunci yang tidak berhubungan dengan jaringan internet sama sekali. Cold wallet ini hanya dapat tersambung ke jaringan saat dibutuhkan saja. Wallet satu ini dapat berupa kerja maupun perangkat keras lainnya.

Itulah tadi pengertian dari Altcoin untuk anda, agar dapat dipahami sebelum membeli aset digital. Sekian artikel tentang Apa itu Altcoin? Simak Pengertian, Jenis dan Cara Miningnya Disini. Semoga bermanfaat dan dapat membantu anda yang sedang berkeinginan untuk mengetahui tentang aset satu ini. Simak berbagai artikel menarik seputar keuangan lainnya hanya di Linkdibio Blog.